Tahukah kau apa yang aku lakukan kalau liburan kerja? Sebagian orang bepergian ke kota atau tempat-tempat ramai yang menjadi kota utama di Cilegon atau di Banten. Ada pula yang malah menggunakan waktu libur untuk garap laporan PKL. Ya, salah satunya adalah diriku. Karena aku tidak ingin menunda-nunda pekerjaan dan ingin cepat pulang ke kampong, maka dari itu aku harus merampungkannya sebelum akhir atau maksimal hari akhir untuk PKL di DR Plant PT KS.
Hari Sabtu, aku pergi ke tampat tinggal baru untuk melihat-lihat kondisi kamar dan rumahnya. Ternyata rumah yang akan aku tinggali mungil dan sederhana. Di tempat baru itu aku akan mendapatkan makan tiga kali (pagi-siang-malam) kalau Sabtu dan Ahad, sementara hari kerja hanya dua kali (siang dan malam), tapi makan siang itu diantar ke pabrikku. Wah, uenak sekali. Laundry pakaian juga dari situ. Hal lain, aku dapat contoh laporan KP dari beberapa tahun sebelumnya yang tinggal di situ. Hanya saja, aku masih membayangkan harganya yang tidak kalah saing, 850 ribu / bulan, kawan. Ibu (Bu Erna) bilang sih, dia dan Bu Ani (Endar Hananingsih Dyah) yang menaggung bayarannya. Aku belum mendapatkan hal yang clear tentang hal itu sampai Ahad tiba.
Hari Ahad aku sudah siap-siap untuk beralih tempat dari rumaah Ibu ke ruamh Bu Ani. Sekitar jam 10 aku pergi ke habitat baru bersama A’ Iman (anak pertama Ibu). Sebelumnya, aku sudah diberi sarapan nasi uduk yang cukup mengenyangkan. Sudah itu, aku cucikan piring dan gelas yang kotor. Aku juga mikir pekerjaanku belum dapat membayar harga nasi yang kumakan.
Sampai di rumah Bu Ani, aku bertemu dengan anak-anak Teknik Mesin UNS Surakarta, Teknik Mesin UB, dan Teknik Fisika UGM YOGyakarta. Hidup di daerah Snda, tapi kami tetep asyik dengan JAWA, maklum kami semua dari golongan Jawa, yang tanpa punya salah berbicara dengan bahasa Jawa, hehe. Di tempat baru ini, terkesan asyik saat pertama kali ku masuk, suasana rumah yang membuat santai, penuh kedamaian, dan pemiliknya pun ramah meski berbeda ‘paham’ dengan kami.
Aku makan tiga kali sehari hari Ahad ini. Pakaian pun dicucikan dan diseterikakan. Tempat tidur dengan kasur yang empuk plus bantal pillow dan guling, walau di ranjang atas dan tak ada lemari untuk sekedar mennyimpan buku dan baju. Tapi itu tak begitu urgent.
Hari ini aku menjadi orang beruntung karena aku menjemput bola rezekiku. Rezeki itu sudah diatur oleh Allah dan itu berada di tangan-Nya. Nah, kalau kita tidak mengambilnya, maka rezeki itu ya tetap tinggal di tangannya. Padahal Allah sudah menyuruh kita untuk menjemputnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar