Mungkin lebih tepatnya adalah hari kedua aku di BAnten, karena aku baru masuk PKL hari ini (5 Feb 2013). Ku bangun subuh telah pagi ini. Jam 5 aku bangun dan menuju ke masjid untuk Subuh 2 raka’at. Setelah itu, aku mandi di masjid karena di rumah Bapak tak kutemukan kamar mandi. Wah, ternyata ada juga Obi yang lagi mandi dan kutemukan ia dalam kondisi telanjang bulat di tempat wudlu (astaghfirullah… apakah A’ Deo juga seperti ini setiap harinya…?) Karena gak kamar tertutup selain tempat wudlu dan tak ada celana untuk basahan, aku pun buka sandangku tanpa sisa (jangan dibayangin ya…kan itu sama aja kayak di kamar mandi)
Sudah siap aku berangkat, aku diajak makan oleh Ibu (mama A’ Deo ya…). Aku masih dikasih makan loh sebelum berangkat ke Cilegon walau mereka dalam keadaan seperti itu. Aku sangat bersyukur dan berdoa : “Semoga balasannya lebih dari apa yang diberikan dan barokah”.
Pagi yang cukup telat dan menelatkan (aku tak tepati janji), jam 06.30 aku baru melaju ke ring road bersama Bapak+ De’ Diki. Uang ku keluarkan tuk ongkos bertiga ke PUSDIKLAT PT KS. Syyukur sampai di target place. Kami temui Bu Erna untuk mengurus administrasinya (bukan berarti ada bayar ya…). Aku pun minta maaf atas keterlambatan hari kedua karena di jalan jembatan Serang, spion mobilnya ditenggor truk. Bu Erna mengerti keadaanku (terima kasih, Bu…) dan menyuruhku untuk masuk ke ruangan karena sedang ada pengarahn materi K3LH dan Bapak diminta pulang karena saya akan sampai sore di tempat. Bapak pun pulang bersama Diki ke Pandeglang.
Aku masuk ruang dan bagian belakang yang masih kusyukuri untuk kutempati. Aku dapat teman baru dari SMK sekitar Cilegon, ada Ikhsan dari SMK YP Fatahillah, dan lainnya yang tak dapat kusebutkan 1 per 1 (hehe, padahal mah lupa namanya…). Dia dari Jurusan Mesin dan aku akrab sekali dengannya.
Istirahat aku berjumpa Fachri dan makan bersama di kantin. Kupesan the hangat saja, sedang Fachri bawa bekal (katanya dia ‘kapok’ dengan kejadian kemarin karena harga nasinya wuiihh melambai-lambai). Banyak cerita yang kami obrolkan di sana sampai pada posttest K3LH hari itu juga.
Benar yang dikatakan Fachri, ada posttest hari itu, jam 2 siang tepatnya (padahal janjinya jam 4). Ya, sudahlah aku hanya menjawab apa adanya dan saya kira jawabannya sekitar lingkungan kerja dan keselamtannya serta pencemaran lingkungan (masih kujangkau deh walau tak ikut 1 hari – sombong he..). Alhamdulillah aku dan Fachri lulus, padahal yang lain ada yang harus mengulangin test-nya (banyaknya sih anak SMK YP KS sendiri dan lainnya serta mahasiswa PT – dari IPB semuanya juga mengulang, ih malu bener deh…). Katanya sih kalau sudah mengulang sekali test dan tidak lulus laggi, maka PKL nya ditunda bulan depan atau bahkan tahun depan, mengeri(ng)kan sekali untuk dipulangkan.
Hampir setengah dari siswa PKL bulan ini yang tidak lulus posttest K3LH ketika itu dan harus mengikuti remediasi tesnya. Wah, aku sungguh tegang ketika nama-nama yang tidak lulus disebut. Aku tunduk dan berdoa terus tanpa henti dan bercanda dengan teman. Ketika dilihat kertas kumpulan mereka yang tidak lulus posttest habis, aku langsung ucap “Alhamdulillah…terima kasih ya Allah.” Mereka yang disebut, mengulangi tesnya sekali dan langsung mengumpulkan jawabannya. Jam 4 tiba dan jawaban tes telah dikoreksi sampai ujung dan hasilnya: “Yang tidak lulus ujian PKL di PT Krakatau Steel adalah…. Tidak ada…”. Sorak-sorai tanda syukur dan gembira dikumandangakaan.. (kayak adzan saja ya). Bulan ini semua siswa diterima PKL dan aku sangaat yakin sebeenarnya tidak mungkin ada siswa yang tidak diluluskan karena kita semua juga sudah melalui tahap seleksi dari 700an pendaftar hanya kita (200an) yang diterima.
Pulang dari test, aku ke depan kantor Bu Erna sesuai janji karena mau nginep di rumahnya sementara. Ternyata, di situ saya dapat sepatu dan helmet pinjaman dan langsung saja kuambil. Bu Erna menjumpaiku dan mengajakku dan Fachri ke rumahnya.
Tiba di rumah, kita makan mie dok-dok. Selesainya, kita pergi cari tempat jual sandang karena aku gak bawa sandang urgent (apaan tuh…?) dan Ramayana lah yang dituju. Rupanya Fachri tergoda dengan apa yang ada di sana. Akhirnya dia beli celana pendek berrbatik. Pulangnya, kami makan es dan Fachri yang bayarin karena dia yang nawarin (makacih ya boy… -kalao aku sih gak berani beli es krim di situ – kalo dia mungkin sudah biasa). Seterusnya kita pulang saja tanpa sholat Isya dulu karena mau sholat aja harus bayar, huuufft… (kasian yang gak punya duit ya, berarti mereka gak sholat doong!)
Pelajaran hari ini ya aku harus berani berbicara dengan yang lain biar ada jalinan informasi dan kekeluargaan. Kemudian, berusahalah semaksimal mungkin mengejar asa dan percayalah Allah akan membantu dan mendengar doa kita.
1 komentar:
wah pkl di krakatau steel ya? siswa smk/sma atau mahasiswa? boleh sharing informasi? saya jg sedang mengajukan pkl ke krakatau steel :)
Posting Komentar