Laman

Wikipedia

Hasil penelusuran

Selasa, 14 Januari 2014

Resensi: Analisis Bahan Pengawet Benzoat pada Saos Tomat



(I M. Siaka, Jurusan Kimia FMIPA Universitas Udayana – dalam Jurnal Kimia 3 (2), Juli 2009: 87-92, ISSN 1907-9850)
Diresensi oleh : Ahmad Said
Siaka (2009) melakukan penelitian ini untuk menentukan kadar benzoat dalam saos tomat yang beredar di wilayah Kota Denpasar. Saos tomat merupakan makanan yang banyak digemari masyarakat dan di dalamnya terdapat bahan pengawet benzoat yang perlu diwaspadai untuk menjaga keselamatan bersama.
Dalam penelitiannya, Siaka menganalisis benzoate dengan metode titrimetri. Perlakuan awal adalah ekstraksi dengan pelarut dietil eter. Empat langkah yang dilakukannya yaitu teknik pengambilan sampel, preparasi sampel, uji kualitatif dengan FeCl3 dan uji kuantitatif dengan titrasi.
Pengambilan sampel dilakukan secara random dengan membagi wilayah Kota Denpasar menjadi 3 bagian sesuai dengan wilayah kecamatan: Timur, Selatan, dan Barat. Setiap kecamatan diambil 3 pasar tradisional. Total sampel yang diperoleh 13 jenis dengan 3 jenis saos tomat bermerek dan 10 saos tomat tanpa merek.   
Masing-masing sampel saos tomat sebanyak 100 g ditambahkan 15 g NaCl, lalu dimasukkan ke dalam labu ukur 500 mL. Selanjutnya larutan ditambahkan 150 mL NaCl jenuh dan NaOH 10% hingga larutan bersifat alkalis. Kemudian larutan diencerkan dengan akuades hingga tanda batas dan dibiarkan selama 2 jam dengan pengocokan setiap 30 menit. Kemudian larutan disaring dan 100 mL filtratnya dinetralkan dengan HCl 5%, dan ditambahkan lagi 5 mL HCl setelah netral. Hasilnya diekstraksi dengan pelarut eter beberapa kali dengan volume berturut-turut 70, 50, 40, dan 30 mL. Pencegahan emulsi dilakukan dengan menggoyang-goyangkan secara kontinu setiap kali ekstraksi dengan gerakan memutar. Lapisan eter hasil ekstraksi dikumpulkan dan didistilasi dengan vakum rotary evaporator pada suhu 30-500C hingga ekstrak menjadi pekat. Ekstrak dikeringkan di atas penangas air, lalu dimasukkan dalam desikator berisi H2SO4 pekat semalaman. Ekstrak kering dilarutkan dalam labu takar 50mL dengan akuades.
Larutan ekstrak (asam benzoat) diambil sebanyak 10 mL dan dibasakan dengan NH3. Kemudian larutan diuapkan di atas penangas air. Residu yang diperoleh dilarutkan dengan air panas dan disaring. Uji asam benzoate dengan FeCl3 3-4 tetes 0,5% dengan haisl positif berupa endapan kecoklatan.
Larutan ekstrak sebanyak 10 mL dalam labu Erlenmeyer 250 mL ditambahkan dengan 2-3 tetes indicator fenolfftalein (pp). Kemudian larutan dititrasi dengan NaOH 0,0504 mol/L yang telah distandardisasi dengan asam oksalat. Titrasi dihentikan setelah terbentuk warna merah muda. Larutan NaOH titrasi dicatat untuk menentukan kadar benzoate. Titrasi dilakukan tiga kali.
Hasil pengujian laboratorium yang dilakukan Siaka menunjukkan bahwa saos tomat di wilayah Kota Denpasar mengandung pengawet benzoat, baik yang bermerek maupun yang tidak. Kadar benzoatnya berkisar antara 600,12—1271,86 mg/kg. Saos tomat bermerek mengandung benzoat lebih rendah dari batas maksimum yang diperbolehkan, sementara 33% sampel saos tomat tidak bemerek sebaliknya (melebihi batas maksimum), sehingga kurang layak dikonsumsi.

Tidak ada komentar: