(I M. Siaka, Jurusan Kimia FMIPA
Universitas Udayana – dalam Jurnal Kimia 3 (2), Juli 2009: 87-92, ISSN
1907-9850)
Diresensi
oleh : Ahmad Said
Siaka
(2009) melakukan penelitian ini untuk menentukan kadar benzoat dalam saos tomat
yang beredar di wilayah Kota Denpasar. Saos tomat merupakan makanan yang banyak
digemari masyarakat dan di dalamnya terdapat bahan pengawet benzoat yang perlu
diwaspadai untuk menjaga keselamatan bersama.
Dalam
penelitiannya, Siaka menganalisis benzoate dengan metode titrimetri. Perlakuan
awal adalah ekstraksi dengan pelarut dietil eter. Empat langkah yang
dilakukannya yaitu teknik pengambilan sampel, preparasi sampel, uji kualitatif
dengan FeCl3 dan uji kuantitatif dengan titrasi.
Pengambilan
sampel dilakukan secara random dengan membagi wilayah Kota Denpasar menjadi 3
bagian sesuai dengan wilayah kecamatan: Timur, Selatan, dan Barat. Setiap kecamatan
diambil 3 pasar tradisional. Total sampel yang diperoleh 13 jenis dengan 3
jenis saos tomat bermerek dan 10 saos tomat tanpa merek.
Masing-masing
sampel saos tomat sebanyak 100 g ditambahkan 15 g NaCl, lalu dimasukkan ke
dalam labu ukur 500 mL. Selanjutnya larutan ditambahkan 150 mL NaCl jenuh dan
NaOH 10% hingga larutan bersifat alkalis. Kemudian larutan diencerkan dengan
akuades hingga tanda batas dan dibiarkan selama 2 jam dengan pengocokan setiap
30 menit. Kemudian larutan disaring dan 100 mL filtratnya dinetralkan dengan
HCl 5%, dan ditambahkan lagi 5 mL HCl setelah netral. Hasilnya diekstraksi
dengan pelarut eter beberapa kali dengan volume berturut-turut 70, 50, 40, dan
30 mL. Pencegahan emulsi dilakukan dengan menggoyang-goyangkan secara kontinu setiap
kali ekstraksi dengan gerakan memutar. Lapisan eter hasil ekstraksi dikumpulkan
dan didistilasi dengan vakum rotary
evaporator pada suhu 30-500C hingga ekstrak menjadi pekat.
Ekstrak dikeringkan di atas penangas air, lalu dimasukkan dalam desikator berisi
H2SO4 pekat semalaman. Ekstrak kering dilarutkan dalam
labu takar 50mL dengan akuades.
Larutan
ekstrak (asam benzoat) diambil sebanyak 10 mL dan dibasakan dengan NH3.
Kemudian larutan diuapkan di atas penangas air. Residu yang diperoleh
dilarutkan dengan air panas dan disaring. Uji asam benzoate dengan FeCl3
3-4 tetes 0,5% dengan haisl positif berupa endapan kecoklatan.
Larutan
ekstrak sebanyak 10 mL dalam labu Erlenmeyer 250 mL ditambahkan dengan 2-3
tetes indicator fenolfftalein (pp). Kemudian larutan dititrasi dengan NaOH 0,0504
mol/L yang telah distandardisasi dengan asam oksalat. Titrasi dihentikan
setelah terbentuk warna merah muda. Larutan NaOH titrasi dicatat untuk
menentukan kadar benzoate. Titrasi dilakukan tiga kali.
Hasil
pengujian laboratorium yang dilakukan Siaka menunjukkan bahwa saos tomat di
wilayah Kota Denpasar mengandung pengawet benzoat, baik yang bermerek maupun
yang tidak. Kadar benzoatnya berkisar antara 600,12—1271,86 mg/kg. Saos tomat
bermerek mengandung benzoat lebih rendah dari batas maksimum yang diperbolehkan,
sementara 33% sampel saos tomat tidak bemerek sebaliknya (melebihi batas
maksimum), sehingga kurang layak dikonsumsi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar