Laman

Wikipedia

Hasil penelusuran

Kamis, 05 Juli 2012

Review Film "Gifted Hands"


               Nyonya Carson adalah seorang ibu yang memiliki dua anak laki-laki. Mereka adalah Benjamin dan kakaknya, Curtin. Dia berasal dari Boston. Dia memiliki tubuh berkulit coklat.
           Semangatnya tak pernah henti untuk membesarkan kedua anaknya. Ia melarang kedua anaknya untuk terlalu sering nonton TV. Mengerjakan PR adalah pekerjaan wajib setiap pulang sekolah bagi Bennie –panggilan dari Benjamin- dan Curtin. Tentu, semua itu dilakukan atas sebuah dasar keinginan yang besar dan mulia dari seorang Mother. Adalah menjadikan mereka pintar dan sukses dalam berkarier seperti ayah mereka dahulu.
            “Kamu adalah anak pandai, tidak bodoh. Kamu  hanya belum memaksimalkan talenta pada dirimu yang diberikan Tuhan”. Begitulah yang pernah dikatakn Mother kepada Bennie ketika Bennie dan Curtin tidak yakin kalau sebenarnya mereka bisa menjadi orang pandai.
         Apa yang dikatakan Ibunya, Bennie dan Curtin selalu menurutinya, tidak bisa membantahnya, meskipun dalam hati kecil mereka merasa kesal dan merasa bahwa Ibunya adalah Ibu yang paling kejam sedunia. Tapi, apa yang terjadi? Setelah menuruti apa kata Ibu, Bennie mendapatkan nilai D untuk mata pelajaran berhitung (perkalian) – yang sebelumnya ia selalu mendapatkan nilai F karena tidak dapat menjawab soal satupun. Dalam film tersebut, tidak diceritakan mengenai prestasi Curtin di sekolahnya.
Nilai D bagi Benni adalah hal yang luar biasa dan terjadi peningkatan dalam belajarnya. Ibunya menggucapkan selamat padanya dan berkata “Kamu sekarang percaya bahwa kamu bisa melakukan yang baik. Kamu tidak bodoh. Kamu harus belajar lebih keras lagi dan menghafalkan perkalian selama 2 minggu Ibu pergi”. Mereka berkata tidak sanggup, namun tetap menuruti perkataan Ibunya.
Suatu hari, nilai ujian pelajaran berhitung (perkalian) dibagikan. Sang guru bertanya pada Bennie, “berapa jumlah jawaban benar milikmu?” dijawab oleh Bennie, “saya tidak menyontek, bu.” “Saya tidak menanyakan hal itu. Saya hanya bertanya berapa jumlah jawaban benar yang kamu dapatkan?” Kemudian dijawab Bennie dengan agak tersendat, “Saya benar 24 dari 25”. “Wow, you have done better”.
Nilai A muncul pada kertas milik Bennie karena benar 24 dari 25 soal. Ia begitu senang dan ingin memberitahhukan hal ini kepada Suster scott. Sampai di rumah, ia kaget bahwa yang berada di dapur adalah Ibunya yang baru saja pulang setelah peergi setelah 2 minggu yang lalu. “Mom, I missed you. Look at! I got the A…!” “Ya, saya percaya kamu dapat melakukan apa yang orang lain dapat lakukan?”  
(bersambung….)
                                                 

 

Tidak ada komentar: