Nyonya Carson adalah seorang ibu
yang memiliki dua anak laki-laki. Mereka adalah Benjamin dan kakaknya, Curtin.
Dia berasal dari Boston. Dia memiliki tubuh berkulit coklat.
Semangatnya tak pernah henti
untuk membesarkan kedua anaknya. Ia melarang kedua anaknya untuk terlalu sering
nonton TV. Mengerjakan PR adalah pekerjaan wajib setiap pulang sekolah bagi
Bennie –panggilan dari Benjamin- dan Curtin. Tentu, semua itu dilakukan atas
sebuah dasar keinginan yang besar dan mulia dari seorang Mother. Adalah
menjadikan mereka pintar dan sukses dalam berkarier seperti ayah mereka dahulu.
“Kamu adalah anak pandai, tidak
bodoh. Kamu hanya belum memaksimalkan
talenta pada dirimu yang diberikan Tuhan”. Begitulah yang pernah dikatakn
Mother kepada Bennie ketika Bennie dan Curtin tidak yakin kalau sebenarnya
mereka bisa menjadi orang pandai.
Apa yang dikatakan Ibunya,
Bennie dan Curtin selalu menurutinya, tidak bisa membantahnya, meskipun dalam
hati kecil mereka merasa kesal dan merasa bahwa Ibunya adalah Ibu yang paling
kejam sedunia. Tapi, apa yang terjadi? Setelah menuruti apa kata Ibu, Bennie
mendapatkan nilai D untuk mata pelajaran berhitung (perkalian) – yang
sebelumnya ia selalu mendapatkan nilai F karena tidak dapat menjawab soal
satupun. Dalam film tersebut, tidak diceritakan mengenai prestasi Curtin di
sekolahnya.
Nilai
D bagi Benni adalah hal yang luar biasa dan terjadi peningkatan dalam
belajarnya. Ibunya menggucapkan selamat padanya dan berkata “Kamu sekarang
percaya bahwa kamu bisa melakukan yang baik. Kamu tidak bodoh. Kamu harus
belajar lebih keras lagi dan menghafalkan perkalian selama 2 minggu Ibu pergi”.
Mereka berkata tidak sanggup, namun tetap menuruti perkataan Ibunya.
Suatu
hari, nilai ujian pelajaran berhitung (perkalian) dibagikan. Sang guru bertanya
pada Bennie, “berapa jumlah jawaban benar milikmu?” dijawab oleh Bennie, “saya
tidak menyontek, bu.” “Saya tidak menanyakan hal itu. Saya hanya bertanya
berapa jumlah jawaban benar yang kamu dapatkan?” Kemudian dijawab Bennie dengan
agak tersendat, “Saya benar 24 dari 25”. “Wow, you have done better”.
Nilai
A muncul pada kertas milik Bennie karena benar 24 dari 25 soal. Ia begitu
senang dan ingin memberitahhukan hal ini kepada Suster scott. Sampai di rumah,
ia kaget bahwa yang berada di dapur adalah Ibunya yang baru saja pulang setelah
peergi setelah 2 minggu yang lalu. “Mom, I missed you. Look at! I got the A…!”
“Ya, saya percaya kamu dapat melakukan apa yang orang lain dapat lakukan?”
(bersambung….)