Laman

Wikipedia

Hasil penelusuran

Jumat, 28 Desember 2012

MERPATI, TAK PERNAH INGKAR JANJI

     Berawal dari perjalanan hidup seorang lelaki yang sedang mencari jati diri. Ia pergi ke sana kemari lantaran punya kesibukan di luar habitatnya. Mobilisasi yang kurang mensupport menjadi salah satu faktor ia menjadi ‘jarang’ bersatu lagi dengan kawanannya tatkala ia sedang ada agenda. Susah tuk kembali, susah tuk pergi.
     Tak tahu, suatu hari ia tak terkendali. Pada suatu agenda, ia menuggu para juniornya yang belum juga tiba di saat waktu yang telah dijanjikan. Sampai waktu menunjukkan pukul 19.30 WIB hanya 2 junior yang telah datang. Dengan rasa bersalah, ia (yang datang in time) ungkapkan kalimat apologies-nya hingga berujung pembicaraan usulan penggantian waktu pertemuan. Waktu telah memukul 20.15 WIB, tak terasa sekali larutnya. Ia putuskan segera kembali ke habitatnya karena janjinya hanya memakai ‘mobil’ hingga pukul 19.30 WIB. Hati yang masih berselimut kesal melihat perilaku juniornya.
     Tiba di tempat asalnya, ia dipergoki pemilik ‘mobil’ yang telah jemu menunggu kedatangannya di teras samping. Menyesal dan malu, itulah rasa yang dirasakan sang pemuda. Karena merasa ada yang tertinggal dan ada seauatu yang harus dikerjakan di habitat teman, sang pemuda langsung minta pemilik ‘mobil’ tuk dia ikut.
     Tujuan sang ‘empunya’ tak sesuai harapan karena tempat tujuan telah tertutup. Salah siapa? Si pemuda. Andai saja si pemuda itu datang TEPAT WAKTU, TIDAK INGKAR JANJI, ia akan selamat dan dapat mengerjakan tugasnya. Walhasil, ia kirimi si pemuda SMS yang berisi tidak lain peringatan agar tidak mengulangi lagi, janji haruslah ditepati. Karena ia punya tugas yang harus diselesaikan malam itu juga. Sebenarnya, dari SMS itu si pemuda berpikir, apakah ituu salah dia atau temannya (empunya ‘mobil’) ? bila tugas itu dikerjakan tidak in limited time, si pemuda kira tugas akan dapat diselesaikan dan dikumpulkan.     
     Satu kata yang pantas, "Jangan pernah menyalahkan orang lain, sebelum menyalahkan diri sendiri". Tapi juga salah si pemuda karena dia tidak bilang terlebih dahulu kalau ternyata tidak jadi pembicaranya. Dari kisah ini, saya coba mengggali mengapa ada istilah 'Merpati tak Pernah Ingkar Janji'.

1. Merpati adalah burung yang tidak pernah mendua hati. Coba perhatikan, apakah ada merpati yang suka  berganti pasangan ? Jawabannya adalah TIDAK !! Pasangannya cukup 1 seumur hidupnya.

2. Merpati adalah burung yang tahu kemana dia harus pulang. Betapapun merpati terbang jauh, dia tidak pernah tersesat untuk pulang. Pernahkah ada merpati yang pulang ke rumah lain ? Jawabannya adalah TIDAK !!

3. Merpati adalah burung yang romantis. Coba perhatikan ketika sang jantan bertalu-talu memberikan pujian, sementara sang betina tertunduk malu. Pernahkah kita melihat mereka saling mencaci ? Jawabannya adalah TIDAK !!

4. Burung merpati tahu bagaimana pentingnya bekerja sama. Coba perhatikan ketika mereka bekerja sama membuat sarang. Sang jantan dan betina saling silih berganti membawa ranting untuk sarang anak-anak mereka. Apabila sang betina mengerami, sang jantan berjaga di luar kandang. Dan apabila sang betina kelelahan, sang jantan gantian mengerami. Pernahkah kita melihat mereka saling melempar pekerjaannya ? Jawabannya adalah TIDAK !!

5. Merpati adalah burung yang tidak mempunyai empedu, ia tidak menyimpan KEPAHITAN sehingga tidak menyimpan DENDAM !!

Kalau seekor burung merpati saja bisa melakukan hal-hal di atas, mengapa manusia tidak bisa ?? Hidup itu indah jika kita saling MENGERTI, BERBAGI, dan MENGHARGAI !! Mari kita sama-sama perbaiki diri untuk menuju BETTER.